Artritis Psoriatik adalah Ancaman Tersembunyi bagi Jutaan Orang Indonesia

Berbeda dengan penyakit kulit pada umumnya, psoriasis bukan hanya muncul di permukaan kulit, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit penyerta seperti tekanan darah tinggi, gangguan sendi, dan lain-lain. Bahkan, penyakit ini dapat menyebabkan deformitas, kerusakan sendi permanen, hingga kelumpuhan.

Artritis Psoriatik adalah Ancaman Tersembunyi

Psoriasis bukan sekadar penyakit kulit, melainkan kondisi peradangan sistemik kronis yang dimediasi oleh sistem imun, dengan manifestasi pada kulit, sendi, dan berbagai organ tubuh lainnya. Lesi khas penyakit ini berupa plak kemerahan yang tegas batasnya, disertai sisik putih keperakan yang mudah mengelupas, biasanya muncul di kulit kepala, siku, lutut, dan punggung. Namun, bisa juga terjadi di kuku, telapak tangan, telapak kaki, area genital, atau bahkan wajah.

Selain itu, mekanisme terjadinya psoriasis berhubungan dengan aktivitas berlebihan sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan reaksi peradangan kronis dan memengaruhi banyak organ. Inilah yang menjadi penghubung antara psoriasis dan berbagai penyakit penyerta. Jika penyakit penyerta tidak dikendalikan dengan baik, maka psoriasis akan semakin parah, risiko komplikasi meningkat, efektivitas pengobatan menurun, serta kondisi psikologis pasien bisa terganggu.

Karena itu, tidak banyak orang yang menyadari bahwa penyakit ini dapat memicu komplikasi berbahaya lainnya: artritis psoriatik.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Insights Into Imaging, sekitar 30% penderita psoriasis berisiko mengalami artritis psoriatik. Bagian tubuh yang terdampak sangat beragam, mulai dari tulang belakang, sendi bahu, siku, pergelangan tangan, panggul, lutut, pergelangan kaki, kulit, kuku, hingga berbagai penyakit penyerta seperti osteoporosis, radang mata (uveitis), gangguan pencernaan, dan penyakit jantung. Sayangnya, karena kurangnya kesadaran, banyak pasien sering mengabaikan gejala nyeri, kaku, atau bengkak pada sendi. Akibatnya, diagnosis dan pengobatan menjadi terlambat, penyakit berkembang menjadi kronis dan kambuh berulang, meningkatkan risiko kerusakan sendi permanen, hilangnya fungsi sendi dan tulang belakang, bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Protokol Pengobatan Unggul dengan 3 Tahapan

Dengan kemajuan ilmu kedokteran, kini tersedia berbagai metode untuk mengatasi psoriasis, seperti terapi topikal, terapi sistemik, fototerapi, serta penggunaan obat biologis. Beragam metode ini membantu mengendalikan penyakit, mengurangi dampak psikologis, serta mencegah dan meminimalkan komplikasi. Salah satu terobosan terbaru adalah teknologi Excimer Premium, yang menawarkan hasil unggul dan aman bagi pasien psoriasis melalui tiga tahap ilmiah: Tahap Tindakan, Pemulihan, Pemeliharaan.

Teknologi Excimer Premium menggunakan sinar ultraviolet UVB intensitas tinggi yang menembus lapisan epidermis, langsung menuju fokus peradangan, menghentikan proses inflamasi, dan menghambat pertumbuhan berlebih sel kulit baru. Berbeda dari metode fototerapi konvensional, sinar Excimer hanya menyinari area kulit yang mengalami lesi, sehingga kulit sehat di sekitarnya tetap terlindungi.

Selain itu, terapi ini dikombinasikan dengan obat semi-biologis yang berfungsi mengatur sistem kekebalan tubuh dan mengendalikan penyakit dari akarnya, di bawah pengawasan ketat dokter spesialis. Hasil pengendalian penyakit biasanya dapat terlihat setelah 3–5 kali sesi perawatan, dan pasien dapat kembali beraktivitas normal tanpa ketergantungan obat jika rutin menjalani perawatan pemeliharaan pascaterapi.

Dengan protokol “Tindakan, Pemulihan, Pemeliharaan”, Excimer Premium tidak hanya memberikan hasil optimal dalam pengobatan psoriasis, tetapi juga membangun kesehatan kulit yang berkelanjutan bagi setiap pasien.